Para pejuang sejati, guru dan relawan Sekolah Alam Tunas Mulia |
Sebagai seorang murid, tentu saja ingat sekali
dengan jasa-jasa para guru yang telah mengajarkan ilmu kepadanya. Banyak pelajaran dan
berbagai macam hal yang telah diajarkannya, hingga kita dapat mengetahui apa
saja yang tidak kita ketahui sebelumnya. Semenjak dari kita masih sekolah di Play
Group, TK, SD, SMP/Tsanawiyah, dan SMA/Aliyah, sampai kita berada di Perguruan Tinggi
jenjang S1. Kemudian sampai nantinya, kita juga akan melanjutkan ke jenjang S2
dan S3. Coba hitung, sudah berapa banyak guru kita yang telah bergonta-ganti mengajarkan
ilmu kepada kita (nggak terhitung banyaknya, bukan?) dan sudah berbagai macam
jenis pelajaran yang sudah kita dapatkan dan pelajari? Pastinya sudah banyak
sekali!
Mungkin para guru kita sudah pada lupa atau tidak
mengingat kita lagi, dalam artian mungkin sekarang para guru kita sudah pada
tua, karena faktor usianya, sehingga mereka tidak dapat mengingat lagi para
muridnya satu persatu yang sangat banyak atau bahkan ada yang sudah meninggal
dunia (semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Allah swt., Aamiin).
Semangat sobat! Walaupun guru kita tidak mengingat
kita, yang penting kita terus ingat pada mereka. Yang jelas mereka sudah pernah
berjasa dalam hidup kita dalam memberikan dan mentranfer ilmu yang mereka
miliki pada kita sebagai muridnya. Kita akan selalu mengingat mereka didalam
hati sanubari kita selamanya. Terima kasih Guruku, jasamu akan kukenang
selalu. Yuuk kita nyanyikan lagu Terima Kasih Guru buat para guru kita.
Terima Kasih Guru
Cipt. Sri Widodo
Terima kasihku, kuucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna
Selalu kau limpahkan
Untuk bekalku nanti
Setiap hariku dibimbingnya
Agar tumbuhlah bakatku
Kanku ingat selalu
Nasehat guruku
Terima kasihku ucapkan
Terima Kasih Guru
Cipt. Sri Widodo
Terima kasihku, kuucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna
Selalu kau limpahkan
Untuk bekalku nanti
Setiap hariku dibimbingnya
Agar tumbuhlah bakatku
Kanku ingat selalu
Nasehat guruku
Terima kasihku ucapkan
Guru
mendapat julukan PAHLAWAN TANPA TANDA JASA.
Benar nggak, julukan itu? Kenapa? Kok ragu sih? Tentu saja julukan itu
benar dong, gimana sih! (habis suka sebel juga sih, melihat guru yang
suka berperilaku
tidak baik dan kurang rasa tanggung jawabnya, serta tidak bisa menjadi
teladan
bagi muridnya baik dari perkataan maupun perbuatan. Emang ada guru
begitu? Yup.
Tapi sudahlah, maafkan segala khilaf dan salah guru-guru kita. Semoga
Allah
memberikan hidayah dan ampunan kepada mereka. Kalau ragu terhadap
julukan Guru
adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, sekarang marilah pelan-pelan kita
hilangkan
keraguan itu. Karena guru yang berperilaku jelek itu hanya oknum, masih
banyak
kok guru yang berjiwa mulia. Secara umum, memang guru mengajar
mendapatkan upah
atau gaji, karena gaji itu kan memang diberikan sebagai ganti jerih
payah sang
guru dalam mengajar, karena guru kan juga membutuhkannya biaya untuk
mencukupi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Yang dimaksudkan dengan julukan guru sebagai
PAHLAWAN TANPA TANDA JASA tersebut kurang lebih begini, bahwa para guru telah
mengajarkan ilmu yang mereka miliki dengan ikhlas dan penuh dengan rasa kasih
sayang, serta dengan rasa tanggung jawab terhadap pelajaran yang diajarkan
kepada para muridnya. Capek loh jadi guru, karena yang dikelola guru kan
makhluk hidup yang terus bergerak. Mau ngerasain? Jadi guru aja! (hehe). Nah, oleh
karena itulah, Allah swt. memberikan pahala yang tiada putusnya kepada para
guru. Allah berfirman dalam Alquran.
“Maka Allah memberi pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, yaitu surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, sedangkan mereka kekal didalamnya. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Maidah: 85)
Rasulullah saw. bersabda dalam hadisnya.
“Jika anak Adam meninggal, maka seluruh amalnya terputus, kecuali tiga perkara; 1. Shadaqah jariyah, 2. Ilmu yang bermanfaat, 3. Anak shaleh yang selalu mendoakan kedua orangtuanya.” (HR. Muslim)
Artikel dari : http://generasidambaan.blogspot.co.id