-->

SEKOLAH GRATIS ANAK PEMULUNG DAN DHU'AFA



Jumlah anak pemulung di komplek TPA Bantargebang dari berbagai umur lebih dari 2000 anak, mereka tinggal bersama orang tua mereka di bedeng-bedeng.  Kondisi tempat tinggal seperti itu sesungguhnya kurang layak untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan jiwa mereka.  Sebagian anak-anak bersekolah di Sekolah Formal (SD, SMP, SMK, SMA), sebagian lagi bersekolah di Sekolah Non Formal (PAUD, PKBM, PAKET A,B,C, KURSUS dan TPQ) dan sebagian lagi tidak sekolah atau terpaksa berhenti sekolah.
Sekolah Alam Tunas Mulia, dengan dukungan dari Yayasan Portal Infaq dan Yayasan Tunas Mulia, telah menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak pemulung sejak tahun 2006. Melalui pendidikan Non Formal, yang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berupa Kejar Paket A, dan Paket B, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), anak-anak dididik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan umum maupun agama Islam. Disamping itu Sekolah Alam Tunas Mulia Portal Infaq juga memberikan beasiswa bagi siswa Sekolah Alam yang berprestasi yang dikirim untuk belajar di Pendidikan Formal.


Anak-anak yang ada disekitar komplek Pembuangan Akhir Sampah Bantargebang merupakan sebagian dari anak-anak Indonesia yang termarjinalkan dan terlantar.  Salah satu upaya untuk membebaskan mereka dari kondisi tersebut adalah melalui pendidikan mereka. Sekolah Alam Tunas Mulia sudah memulainya, oleh karena itu dukungan dari semua pihak, khususnya dari para donatur, sebagai salah satu kepedulian terhadap anak-anak terlantar sangat dibutuhkan.


LihatTutupKomentar